Antara Surat Al ‘Ankabut, Bapak dan Aku

Tiba-tiba aku kaku, rasanya semua air mataku tertumpah hari ini…  Mengapa? inilah penyebabnya:

Al ‘Ankabut  (29:2) :  “Apakah manusia itu mengira, bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?”

Tersentak bayangan di kepalaku adalah Bapak… ya..Bapakku.  Di dalam penjelasan ayat tersebut oleh salah satu ustadz yang tak ku kenal namanya di video Youtube tadi malam, mengatakan.. “Bila sudah tak ada lagi cobaan dari hidupmu, mungkin saja kau telah di tinggalkan oleh Allah SWT” (kira-kira seperti itulah soalnya aku tak terlalu paham bahasa Inggrisnya). Penjelasan dan salah satu ayat Al Quran tersebutlah yang membuat ku tersentak mengingat bapakku yang sekarang mungkin tengah kepayahan seorang diri di kampungnya merawat ayahnya.

Dulu aku pernah bertanya-tanya dalam hatiku, dalam sujudku, dalam diamku… “Bapakku orangnya baiiiikkkk sekali..tapi koq hidupnya tragis banget sih? Dia suka menolong orang — muncul kembali dalam bayangan masa laluku tentang bapak: Ia tergopoh-gopoh mengambil tas berbahan jeans, di dalamnya terdapat berbagai macam obat-obat2an, steteskop, tensimeter, alat suntik dll… jam di dinding menunjukkan pukul 22.00 WIT… “bapak mau kemana? tanyaku… “Mau ke rumah om (lupa namanya)  dia sakit, kamu mau ikut?” balas tanya bapak kepadaku… dengan semangat dan setengah berlari aku langsung meraih sendal dan duduk di jok motor bebek bapak …Singkatnya kami telah tiba di rumah..om (lupa namanya) …singkatnya lagi bapak telah melakukan semua tahapan-tahapan pengobatan yang di pelajarinya sewaktu belajar menjadi mantri di sekolah kesehatan dulu… Om (lupa namanya): “Bapa…ini ..” sembari menyodorkan beberapa lembar uang kertas, sebagai balas jasa kepada bapakku… Bapak: “ceee’ tidak usah, macam orang lain saja..hogaa..” sembari melempar senyum kecil.. Aku: “pakk…pulangg..”

Kejadian serupa di atas hampir di jalani Bapakku seumur hidupnya, kalau saja ia tak pensiun dan pulang ke kampungnya …mungkin sampai sekarang peristiwa seperti itu akan terus di jalani nya. Baikk kan bapakku ??? itu baru satu contoh.. contoh lainnya …sedikit lebih tragis…  tak layak kutuliskan … tapi sangat tragis… Suka menolong, tanpa pamrih, cinta keluarganya…tapi sialnya sering di khianati … Cobaan 1.   Berkorban demi orang lain, demi adik, kakak, tetangga, negara.. tapi kini di khianati … Cobaan 2. … TUNGU DULU!! kalau ku tuliskan semua ada lebih 1000 bahkan lebih cobaan.. capek ngetiknya.

Bapak..ternyata di sayang …sangat disayang… Dari ceritanya sering mendapat cobaan waktu ia masih kecil…hingga cerita tentang cobaan, terhangat dan terbaru  yang keluar dari mulutnya saat aku mendengar sedihnya “seluruh hasil upaya studinya TERBAKAR” …. Dari awal hidupnya ..mungkin…mungkin saja Allah SWT mengujinya…tak ada nikmat yang lebih besar dari pada ujian Sang Pemilik Bumi dan Ciptaan-NYA, …karena kembali berdasarkan ucapan Ustadz di dalam video Youtube itu… “Bila sudah tak ada lagi cobaan dari hidupmu, mungkin saja kau telah di tinggalkan oleh Allah SWT”  … Bapak..ternyata di sayang …sangat disayang…

Horeeee…..Bapakku masih dicoba …. Cobaaan bapak sangat banyak, tapi ia tak menyerah…cobaan bapak sangat menyedihkan…tapi ia masih tersenyum… cobaan bapak parah bingitss…tapi ia masih cemungudh…. Ah… Bapak … sabar yaaaa…

Bapak
Bapak dan “Cobaan2 kecilnya”

Surat Al ‘Ankabut (29:69) : “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari) keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”

Di akhir video Youtube itu lah …. tiba-tiba badanku terasa kaku… air mataku tak mau berhenti… Bisikku dalam hati “Ya ALLAH… YA TUHANKU…AMPUNILAH AKU..DAN KEDUA ORANG TUAKU.. SAYANGILAH MEREKA…SEBAGAIMANA MEREKA MENYAYANGIKU DI WAKTU AKU KECIL” …

 

Bandar Lampung, 23 September 2014 (00.05 WIB)

Satu pemikiran pada “Antara Surat Al ‘Ankabut, Bapak dan Aku

Tinggalkan komentar